Minggu, 01 Juni 2008

Ketika Sel-sel Kanker Membeku

INSYA ALLA DENGAN NIGELLA PLUS PENYAKIT KANKER DAN TUMOR BISA DIOBATI.

Nigella Plus Racikan tepat Habbatussauda + Hulbah + Ginseng sangat tepat untuk menyembuhkan segala macam penyakit. Amin. Pemesanan hubungi Bin Muhsin HP: 085227044550 / 021-91913103 HABBATUSSAUDA OBAT SEGALA MACAM PENYAKIT KECUALI KEMATIAN (HR. BUKHARI - MUSLIM) MADU OBAT YANG MENYEMBUHKAN BAGI MANUSIA (QS: AN-NAHL: 69)

===

Oleh EVY RACHMAWATI

Di usia paruh baya, segudang penyakit menyerang tubuh Robiyanto. Sel-sel kanker menggerogoti paru-parunya. Aktivitas kerja yang ditekuninya pun terhenti. Rasa putus asa mendera tatkala segala macam pengobatan yang dijalani tak juga membuahkan hasil memuaskan.

Kebiasaannya merokok sejak kecil, sekitar kelas 5 SD, merupakan pangkal masalah kesehatannya. Selama puluhan tahun ia menghabiskan satu hingga dua bungkus rokok keretek setiap hari. ”Di mana pun berada, saya sulit lepas dari rokok. Abu rokok berserakan di seluruh penjuru rumah. Di kamar tidur pun saya merokok,” ujar pria berusia 55 tahun itu.

Beberapa tahun silam, sang istri didiagnosis menderita kanker paru-paru stadium lanjut. Namun, istrinya enggan menjalani kemoterapi dan terapi lain hingga mengembuskan napas terakhir pada tahun 2003. Sepeninggal istrinya, Robiyanto dihantui rasa bersalah karena merasa kecanduannya merokoklah penyebab pendamping hidupnya terserang tumor ganas.

Ia pun terbenam dalam penyesalan. Untuk melampiaskan rasa bersalah, pria berkulit putih itu makin larut dalam kebiasaan merokok. Setiap hari, ia bisa menghabiskan empat bungkus rokok ditambah beberapa gelas kopi. Seisi rumahnya pun dipenuhi pekatnya asap rokok. ”Saya kehilangan semangat hidup sepeninggal istri saya,” kata Robiyanto.

Hal itu mengakibatkan kondisi kesehatannya memburuk hingga akhirnya ia terserang stroke pada Oktober 2006. Separuh tubuhnya lumpuh. Dalam rangkaian pemeriksaan kesehatan di Rumah Sakit St Carolus Jakarta, paru-parunya dibiopsi. Hasilnya menunjukkan, sel-sel kanker menggerogoti tubuhnya dan telah memasuki stadium lanjut. Jantungnya juga bocor.

Berkat dorongan keluarganya, semangat Robiyanto untuk sembuh agar bisa beraktivitas secara normal mulai bangkit. Namun, harapannya untuk sembuh nyaris pupus ketika tim medis dari rumah sakit kanker di Jakarta tak bisa menemukan induk sel-sel kankernya. Ia lalu beralih berobat ke Singapura dan akhirnya diketahui induk kankernya di kepala dan paru-paru.

Di Singapura, tumor ganas di kepala pria humoris ini diangkat. Sedangkan tumor ganas di bagian paru-paru tidak berani dioperasi lantaran lokasinya tersembunyi dan dekat dengan organ vital, yaitu area jantung. Pengobatan dilanjutkan dengan kemoterapi. Meski telah menjalani tiga tahapan kemoterapi, tumornya terus membesar.

”Setiap dikemoterapi, rasanya sangat tidak enak, terasa mual, rambut rontok. Pemulihannya butuh waktu agak lama,” kata Robiyanto. Setelah kemoterapi tak membuahkan hasil memuaskan, ia kemudian beberapa kali mencoba terapi target, tetapi juga tidak sanggup mematikan sel kanker di bagian paru. Padahal, ia telah menghabiskan uang hingga ratusan juta rupiah untuk terapi.

Ia lalu memutuskan menghentikan segala jenis terapi sejak Oktober lalu dan cuma pasrah menunggu hari terakhir. Sehari-hari, ia hanya mengonsumsi suplemen. Akibat terkena komplikasi stroke, masalah jantung, dan kanker, ia sering sesak napas. Untuk berjalan ke ruang makan saja sulit sekali dia lakukan. ”Beberapa bulan tidak berobat, tumor membesar dua kali lipat dari lima sentimeter jadi 10 cm,” ujarnya.

Atas anjuran kerabatnya, ia mencoba menjalani terapi cryo (pembekuan sel-sel kanker hingga suhu -100° Celsius) di Pusat Kanker Rumah Sakit Gading Pluit, Jakarta. Sebelum diterapi cryo, ia terlebih dulu diperiksa dengan ultrasonografi (USG) dan pencitraan untuk mengetahui secara tepat posisi tumornya.

Setelah dibius lokal, bagian dadanya ditusuk dengan empat jarum hingga mengenai tumor ganas berbentuk padat yang ada di paru-parunya. Melalui jarum itu, gas helium (He) dialirkan ke tubuh untuk mendinginkan tumor dalam tubuhnya hingga minus 150° Celsius. Setelah membeku, gas argon (Ar) disuntikkan agar suhu tubuh kembali normal. Untuk membekukan tumor, proses pendinginan dan pemanasan itu diulang sekali lagi.

Usai diterapi, ia mengaku tidak lagi sesak napas. ”Saya sempat khawatir terapinya tidak bisa dilakukan karena sehari sebelumnya saya sesak napas sampai harus dipasang alat bantu pernapasan,” ujarnya. Ternyata proses pemulihan pascaoperasi sangat cepat. Sehari setelah diterapi, ia bisa berbicara dengan lancar dan sesak napasnya jauh berkurang.

Tanpa bedah

Kanker merupakan salah satu penyebab utama kematian di dunia maupun di Indonesia. Di negara maju, sebagian besar pasien datang pada stadium rendah. Sebaliknya, di Indonesia dan sejumlah negara berkembang lain, pasien datang pada stadium lanjut. Banyak pasien baru tahu terserang kanker saat berobat untuk jenis penyakit lain.

Sebenarnya pada stadium dini, harapan hidup lima tahun tanpa penyakit mencapai lebih dari 50 persen. Pada stadium rendah, operasi dapat segera dilakukan dan pada keadaan tertentu juga dapat dilakukan operasi pengangkatan tumor.

Sedangkan pada stadium lanjut, pengobatan lebih bersifat paliatif atau memfokuskan pada upaya mempertahankan kualitas hidup. Pada stadium ini mungkin hanya bisa dilakukan biopsi dan terapi paliatif, baik dengan radiasi maupun pengobatan medik. Untuk kemoterapi, dulu hanya beberapa obat saja yang dikenal, sementara saat ini banyak jenis obat baru seperti golongan taxane dan gemcitabine. Kini datang obat baru golongan terapi target yang penggunaannya hanya boleh sesuai indikasi dan tepat guna.

Kini di Indonesia diterapkan terapi cryo, salah satu cara diagnosis dan pengobatan baru terhadap penyakit yang hingga kini belum ditemukan obatnya itu. Terapi ini berfungsi membekukan sel tumor dengan cara membekukannya. Terapi ini biasanya dilakukan dengan memakai media jarum untuk mendinginkan tumor sampai -100° Celsius.

Menurut Ketua Asosiasi Bedah Cryo Internasional Prof Franco Lugnani, terapi dingin pada pasien tidak perlu dengan pembedahan pada organ tubuh yang terserang sel kanker. ”Jadi, terapinya dilakukan dengan mencari lokasi kanker itu melalui CT-scan, lalu jarum cryo ditusukkan lewat permukaan kulit,” ujarnya dalam seminar bertema ”Recent Advances in Cancer Diagnosis & Therapy” di Jakarta beberapa waktu lalu.

Ahli terapi cryo dari Rumah Sakit Kanker Fuda Guangzhou Prof Xu Ke Cheng menjelaskan, terapi ini cocok digunakan pada pasien kanker yang telah memasuki stadium lanjut yang gagal diterapi dengan operasi dan kemoterapi. Di China, mayoritas pasien berobat ketika kankernya sudah stadium tiga dan empat.

Dari sejumlah kasus penderita kanker yang ditanganinya, terapi pembekuan ternyata lebih efektif dan banyak berhasil ketimbang operasi pengangkatan. Sejauh ini, jenis kanker yang bisa diterapi cryo antara lain kanker prostat, kanker hati, dan kanker paru yang ada pada stadium dua. Terapi ini terutama digunakan pada tumor padat berukuran besar—diameter lebih dari 2 sentimeter—bukan tumor yang ada dalam aliran darah.

Selama ini pengobatan kanker cenderung dilakukan dengan cara ”pemanasan” (melibatkan unsur panas dalam prosesnya). Pengobatan ini membutuhkan pemulihan lama dan efek samping seperti mual dan rambut rontok. ”Ternyata dengan (proses) pendinginan, hasilnya cukup efektif dan bisa dilakukan berulang kali. Untuk menghindari komplikasi, jarum harus ditusukkan pada lokasi yang tepat,” tambahnya.

Sebenarnya ”terapi dingin” ini bukan hal baru dalam dunia kedokteran. Terapi ini sudah ditemukan sekitar seabad silam dalam metode pembedahan. Namun, cara itu mulai ditinggalkan lantaran sistem pendinginan turut membekukan jaringan sel yang masih sehat di sekitar tumor sehingga menimbulkan banyak komplikasi.

Pada awal 1990-an, metode terapi cryo berhasil disempurnakan dengan dukungan teknologi canggih. Jadi, terapi itu tidak bisa diterapkan tanpa alat deteksi seperti CT-scan dan ultrasonografi. ”Kini mulai dikembangkan terapi cryo dengan intervensi minimal melalui media jarum,” kata ahli terapi cryo dari RS Kanker Fuda Guangzhou, China, Associate Professor Niu Lizhi.

”Dengan invasi minimal, maka efek samping pascaterapi pembekuan bisa diminimalisasi. Di China metode ini telah digunakan kepada ribuan pasien, termasuk penderita yang takut dioperasi,” kata Niu. Masa pemulihan pascabedah cryo cukup singkat. Bahkan, banyak pasien kondisinya pulih hanya dalam waktu dua hari.

Terapi ”pendinginan”, menurut Associate Professor dari Universitas Bern, Switzerland, Hans U Baer, juga sangat bermanfaat untuk mengatasi kanker pankreas yang sulit diobati. Keberadaan terapi ini bagian dari upaya paliatif yang memberi harapan bagi penderita kanker untuk mengurangi rasa sakit.

SUMBER:

http://cetak.kompas.com/read/xml/2008/03/28/02154023


Nigella Plus Racikan tepat Habbatussauda + Hulbah + Ginseng sangat tepat untuk menyembuhkan segala macam penyakit. Amin. Pemesanan hubungi Bin Muhsin HP: 085227044550 / 021-91913103 HABBATUSSAUDA OBAT SEGALA MACAM PENYAKIT KECUALI KEMATIAN (HR. BUKHARI - MUSLIM) MADU OBAT YANG MENYEMBUHKAN BAGI MANUSIA (QS: AN-NAHL: 69)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar