Jumat, 13 Juni 2008

Seks Hamil: Mengapa dan Bagaimana?



HABBAT`S X PLUS SOLUSI SEMPURNA PROBLEMATIKA SEKS ANDA. AMIN

HABBATUSSAUDA OBAT SEGALA MACAM PENYAKIT KECUALI KEMATIAN (HR. BUKHARI MUSLIM) UNTUK PEMESANAN HUBUNGI BIN MUHSIN HP:085227044550 EMAIL: binmuhsin_group@yahoo.co.id friendster: ujang_bmz@yahoo.co.id
===

KapanLagi.com - Apakah hubungan seksual tetap boleh dilakukan selama masa kehamilan? Ini adalah salah satu pertanyaan yang sering dilontarkan pasangan muda atau sang istri mengawali kehamilan pertama.

Dr Suririnah, ahli kandungan mengatakan jawabannya bisa boleh dan bisa tidak. Tergantung kondisi si perempuan dan kehamilannya. "Pasangan tetap boleh melakukan hubungan seksual apabila kehamilan pada kondisi normal?'' jelasnya.

Lalu, berbahayakah melakukan hubungan seksual selama kehamilan mengingat terjadi penetrasi? Ada pemikiran dan banyak pendapat yang diyakini bila seks selama kehamilan dapat menimbulkan infeksi. Atau bisa melukai bayi dalam kandungan.

Dr Suririnah menjelaskan, hubungan seks atau pun orgasme tidak berbahaya bagi bayi. Karena tubuh wanita memiliki lendir dari cervik (mulut rahim). Cairan ini membantu tubuh si ibu melawan kuman atau infeksi yang masuk ke dalam mulut rahim. Secara alamiah, Tuhan telah menciptakan perlindungan yang aman pada bayi. Kantung rahim dan cairan ketuban serta otot rahim dan perut akan melindungi bayi selama proses kehamilan.

Tetapi, hal itu tidak berlaku bagi kehamilan dengan katagori risiko tinggi. Salah satu ciri kehamilan risiko tinggi manakala muncul komplikasi atau menemukan gejala yang tidak biasa terjadi setelah atau selama melakukan hubungan seksual. Diantaranya rasa nyeri, kontraksi atau keluar darah. ''Jika menemukan gejala ini sebaiknya hubungi dokter sebelum melakukan hubungan seksual lagi,'' pesannya.

Secara umum hubungan seksual tidak dianjurkan pada kasus-kasus kehamilan tertentu, misalnya:

• Ancaman keguguran atau riwayat keguguran.

• Placenta letak rendah (plasenta previa).

• Riwayat kelahiran premature .

• Perdarahan vagina atau keluar cairan yang tak diketahui penyebabnya serta kram.

• Dilatasi /pelebaran servik.

• STD atau penyakit seksual yang menular. Untuk kasus STD disarankan tidak melakukan hubungan seksual sampai STD sudah disembuhkan.

Posisi Terbaik

Beberapa posisi yang aman dijalankan ketika melaksanakan hubungan intim pada masa kehamilan :

Wanita di Atas

Posisi ini yang paling nyaman untuk ibu hamil. Wanita dapat mengontrol kedalaman penetrasi.

Duduk

Posisi ini biasanya pada kehamilan pertengahan atau lanjut. Posisi ini tidak banyak memerlukan gerakan. Pria duduk dan wanita duduk di atasnya saling berhadapan. Atau membelakangi pria bila perut sudah sangat besar. Posisi ini memungkinkan wanita mengontrol kedalaman penetrasi.

Pria di atas

Namun pada posisi ini si pria berbaring hanya separuh tubuh.

Berlutut atau Berdiri

Dari semua posisi seks itu, yang paling utama adalah hindari meletakkan berat badan ke perut ibu hamil. Hal lain yang harus diingat, hubungan seksual merupakan bagian penting dalam menyatakan perasaan kasih sayang, rasa aman dan tenang, kebersamaan, kedekatan perasaan dalam hubungan suami istri.

Menyatakan perasaan kasih sayang dengan saling bertukar pikiran (komunikasi), berpelukan, ciuman, atau pun pijatan tanpa harus melakukan hubungan seksual merupakan hal terpenting lain pada masa kehamilan. (berbagai sumber/rsd)

sumber:

http://www.kapanlagi.com/a/0000005143.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar