Selasa, 04 November 2008

Obat Tradisional Indonesia Kini Ada di RSU dan Klinik

INSYA ALLAH DG HABBAT`S SEHAT SEGALA MACAM PENYAKIT BISA DIOBATI. AMIN. HABBATS SEHAT MENGANDUNG HABBATUSSAUDA(JINTEN HITAM) , OLIVE OIL (MINYAK ZAITUN), HONEY (MEL/MADU, ZINGIBERIS RHIZOMA (JAHE GAJAH).
HABBATUSSAUDA OBAT SEGALA MACAM PENYAKIT KECUALI KEMATIAN (HR. BUKHARI - MUSLIM) MADU OBAT YANG MENYEMBUHKAN BAGI MANUSIA (QS: AN-NAHL: 69)
KONSULTASI DAN PEMESANAN HUB BIN MUHSIN DI HP: 085227044550 / 021-91913103 email / YM: binmuhsin_group@yahoo.co.id
===
===
Pdpersi, Jakarta - Niat Indonesia memajukan obat-obatan tradisional, kini kian terbentang. Salah satu buktinya, obat anti reumatik yang merupakan obat tradisional Indonesia golongan fitofarmaka produksi PT Nyonya Meneer, kini sudah diterima dalam pelayanan formal melalui rumah sakit umum dan klinik kesehatan di seluruh Indonesia.

Naskah penandatanganan kerja sama antara PT Nyonya Meneer dengan rumah sakit dan klinik kesehatan itu, dilakukan di Departemen Kesehatan dan Kesejahteraan Sosial, Selasa (24/4).

Dalam acara penandatanganan itu, Dr Charles Saerang, Direktur Utama PT Nyonya Meneer mengungkapkan, meski masih perlu pengenalan dan penjajakan lebih intensif, ternyata sudah ada 12 rumah sakit yang memakai "rheumaneer" dan sekitar 30 rumah sakit sudah menyatakan kesiapannya. Menurutnya memang masih banyak dokter ataupun rumah sakit yang belum tahu tentang obat tradisional jenis fitofarmaka ini.

Charles juga mengatakan bahwa diterimanya obat anti rematik itu di rumah sakit umum dan klinik, telah melewati sebuah perjalanan panjang. Menurutnya, setelah dilakukan pengujian ketat, berupa uji efek anti inflamasi, uji toksisitas, dan uji klinis dari tahun 1992-1995 di Pusat Penelitian Obat Tradisional Universitas Gajah Mada, Yogyakarta, barulah rheumaneer dinyatakan lolos uji klinis.

?Setelah lolos uji klinis, baru pada tahun 2000 mulai dilempar di pasar dan pada tahun ini rheumaneer dapat diterima di rumah sakit umum serta klinik di seluruh Indonesia,? jelasnya bangga.

Sementara, Menteri Kesehatan dan Kesejahteraan Sosial Dr Achmad Sujudi SpB MHA dalam sambutan tertulisnya yang dibacakan Drs Richard Panjaitan, Staf Ahli Menteri Bidang Teknologi Farmasi mengatakan, Indonesia sebagai megasenter keanekaragaman hayati terbesar kedua setelah Brazil, selayaknya terus menggali dan mengembangkan obat-obat tradisional yang dapat dimanfaatkan secara optimal di bidang kesehatan dan ekonomi.

?Keberadaan rheumaneer yang tergolong fitofarmaka, adalah suatu hal yang positif. Apalagi sudah ada kerja sama dengan rumah sakit umum dan klinik,? paparnya.

Ditambahkan Menkes, meski pemerintah telah menerbitkan Peraturan Menkes No.760/Menkes/Per/IX/1992 tentang Fitofarmaka, dalam pasal 5 ayat 5 disebutkan bahwa keamanan dan kebenaran khasiat fitofarmaka harus telah dibuktikan dengan uji klinik. Namun selama 8 tahun setelah peraturan itu dikeluarkan, produk fitofarmaka yang terdaftar di Depkes baru 10 item saja.

Karena itu, lanjut Dr Sujudi, untuk memacu pengembangan fitofarmaka, maka Depkes dan Kessos telah menerbitkan Pedoman Pelaksanaan Uji Obat Tradisional. Dalam penyusunan pedoman tersebut, Depkes dan Kessos dibantu para pakar dari perguruan tinggi, para peneliti dari Sentra Pengembangan dan Penerapan Pengobatan Tradisonal (Sentra P3T), dan Badan Litbangkes serta beberapa klinisi dan farmakolog.

Dalam penjelasan produk rheumeneer, Charles menuturkan, rheumeneer yang berbentuk kapsul berwarna kecoklatan, mengandung bahan-bahan antara lain Curcummae domesticae rhizoma (ekstrak kunyit 19%), Zingiberis rhizoma (ekstrak jahe 17), Curcumae rhizoma (ekstrak temulawak 24%), Panduratae rhizoma (ekstrak temukunci 15%), dan Retrofracti rhizoma (ekstrak buah cabe jawa 25%).

Ditambahkannya, rheumeneer juga memiliki keampuhan untuk mengobati nyeri sendi tulang, radang sendi, nyeri otot, pegal linu, cepat lelah, dan sukar tidur. Meski untuk reumatik, rheumeneer memiliki efek samping yang kecil sekali dan karena terbuat dari bahan alami maka obat ini sangat aman untuk lambung.

Rumah sakit dan klinik kesehatan yang sudah menggunakan produk tersebut adalah RSU Dr Saiful Anwar Malang, RSU Pelabuhan Cirebon, RSU Karo Sumatra Utara, RSU Banyuwangi, RSU Pantiwilasa Semarang, RSU Ngesti Waluyo Parakan-Tumenggung, RSU Klampok Banjarmasin, Klinik ESTI Jakarta, Klinik Mandiri Medan, Klinik Bali Denpasar, Klinik Taman Brantas Semarang, dan Klinik Lovina Bali.

Pada kesempatan itu juga, diserahkan laporan hasil riset (preklinik) Obat Diabetes oleh BPPT kepada PT Nyonya Meneer. Obat diabetes alami produksi PT Nyonya Meneer ini nantinya akan segera di uji klinis dengan harapan produk ini menjadi produk kedua setelah rheumaneer yang telah diterima masyarakat umum dan rumah sakit serta klinik.

LYH / Gaib M sigit


Cakrawala Lainnya :
Pengobatan Sistem Stemsell Tak Hanya dari Tali Pusar Bayi
Baru Tiga RS yang Serius Tangani Osteoporosis
Cegah Osteoporosis, Generasi Muda Diimbau Sering Jalan 10.000 Langkah
Kelangkaan Obat ARV Akan Terjadi di 200 RS
Bendung Pasien Berobat ke Luar Negeri, Jababeka Bangun Medical City

Tidak ada komentar:

Posting Komentar