Senin, 17 November 2008

KHASIAT DAN PENELITIAN TONGKAT ALI

HABBAT`S X PLUS MENGANDUNG TONGKAT ALI NO:1.
INSYA ALLAH DENGAN HABBAT`S X PLUS SEGALA KELUHAN SEKSUAL BISA DIATASI. AMIN.
HABBATUSSAUDA OBAT SEGALA MACAM PENYAKIT KECUALI KEMATIAN (HR. BUKHARI MUSLIM) MADU OBAT YANG MENYEMBUHKAN BAGI MANUSIA (QS: AN-NAHL: 69) PEMESANAN DAN KONSULTASI HUBUNGI BIN MUHSIN DI HAP: 085227044550 / 021-91913103 email / YM : binmuhsin_group@yahoo.co.id
===

Akar Tongkat Ali sudah dikenal lama sebagai tumbuhan afrodisiak. Penelitian farmakologis yang dilakukan oleh Prof. Dr. Johari Mohd. Saad, dari Universitas Malaya, menggunakan tikus sebagai hewan percobaan membuktikan hal itu. Ekstrak Tongkat Ali membuat tikus jantan menjadi sangat aktif terhadap tikus betina.

Zat bioaktif yang membuat tikus jantan menjadi sangat aktif tersebut diperkirakan adalah senyawa kuasinoid. Dari percobaan diketahui, tikus jantan yang diberi ekstrak akar Tongkat Ali menjadi lebih aktif terhadap tikus betina ketimbang tikus jantan yang tidak mendapat ekstrak yang sama. Bahkan karena begitu aktifnya, tikus jantan sampai menabrak dinding pemisah kandang agar bisa masuk ke kandang betina. Sebaliknya, tikus jantan yang tidak beri ekstrak akar Tongkat Ali berlaku biasa saja. Menurut Penelitian Prof. Dr. Johari Mohd. Saad jumlah sperma tikus jantan itu juga meningkat dan gerakannya lebih cepat dibandingkan dengan yang tidak diberi ekstrak akar Tongkat Ali.

Hal ini Ini diperkuat oleh penelitian H.H. Ang dan MIK. Sim yang menunjukan bahwa ekstrak akar Tongkat Ali benar-benar membangkitkan nafsu seksual tikus jantan sampai berkali-kali menunggangi tikus betina, mengalami ejakulasi, dan sebagainya. Penelitian yang sama bahkan menunjukkan, ekstrak akar Tongkat Ali. meningkatkan indeks ereksi penis tikus jantan.

Khasiat lain Tongkat Ali juga meningkatkan kadar testosteron. Hasil kajian secara in vitro oleh Prof. Dr. Johari Mohd. Saad menggunakan homogenat testes penderita kanker prostat memperlihatkan, pemberian ekstrak akar Tongkat Ali meningkatkan kadar testosteron darah. Hormon ini berfungsi mengembangkan dan memelihara ciri-ciri kelamin sekunder pada pria serta membantu sel-sel pembentuk spermatozoa dalam melakukan tugasnya.

Selain itu, testosteron juga memiliki kerja anabolik, yakni meningkatkan pembentukan zat putih telur, terutama protein otot, sehingga tubuh menjadi kekar.

Apa itu Testosterone?

Testosteron adalah hormon yang memicu perkembangan seksual pada bayi laki-laki, perkembangan otot dan tulang pada pria dewasa, dan menghasilkan hasrat seksual. Selama pubertas, kadar testosteron dalam tubuh berada pada kondisi puncak. Kadarnya akan mulai menurun pada usia sekita 23 tahun. Pada tahap inilah terapi testosteron mulai berperan. Banyak pria dan wanita mengalami kekurangan hormon penting dan terapi pengganti adalah cara yang paling mudah dan jitu untuk melawan efek penuaan.

Hormon seks seperti "Estrogen and progesteron sangat mempengaruhi kerja otak. Kehilangan ingatan dan kebingungan mental yang ringan yang muncul pada usia setengah baya sebagian besar disebabkan oleh menurunnya kadar estrogen dan progesteron pada wanita. Hal yang sama terjadi pada pria karena penurunan kadar testosteron dan peningkatan estrogen pada usia akhir 30-an atau awal 40-an. Sulit tidur juga dialami wanita karena kekurangan hormon estrogen.” --Dr. Raymond Scruggs

Peningkatan Kadar Testosteron

Penelitian membuktikan bahwa selama pubertas, kadarnya meningkat. Puncaknya adalah pada usia 25 tahun, dan mulai menurun secara bertahap seiring penambahan usia.

Beberapa studi klinis menunjukkan bahwa secara umum, produksi testosteron menurun sebanyak 2% per tahun terhitung sejak umur 30 tahun.Turunnya kadar testosteron seraya usia bertambah inilah yang membuat banyak laki-laki yang beranjak usia mengalami pengalaman seksual yang tidak memuaskan.

Telah didapati bahwa, bahkan pada pria sehat sekalipun, pada usia yang ke-55, jumlah testostron yang alirkan ke peredaran darah jauh sekali berkurang dibandingkan usianya 10 tahun sebelumnya. Bahkan, pada usia 80, sebagian besar kadar hormon menurun hingga setaraf kadar hormonnya sebelum usia pubertas.

Penelitian terbaru tentang penuaan menunjukkan hasil bahwa 51% dari pria normal yang sehat berusia 40-70 tahun mengalami impotensi hingga tingkat tertentu – yaitu berupa kesulitan untuk mencapai dan mempertahankan ereksi yang cukup kaku untuk melakukan hubungan seks.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar