Minggu, 02 November 2008

BAHAYA DIABETES, KATARAK, SPERMA

INSYA ALLAH DENGAN HABBATUSSAUDA BAHAYA DIABETES, KATARAK, SPERMA BISA DICEGAH DAN DIOBATI. AMIN HABBATUSSAUDA OBAT SEGALA MACAM PENYAKIT KECUALI KEMATIAN (HR. BUKHARI MUSLIM) MADU OBAT YANG MENYEMBUHKAN BAGI MANUSIA (QS:AN-NAHL: 69) UNTUK PEMESANAN HUBUNGI BIN MUHSIN HP:085227044550 / 021-91913103 EMAIL /YM : binmuhsin_group@yahoo.co.id friendster: ujang_bmz@yahoo.co.id
===

===
Diet Sehat Penderita Diabetes

Diet yang sehat bagi penderita diabetes sangat penting, karena merupakan kunci utama keberhasilan pengendalian penyakit tersebut. Tanpa pengaturan diet yang baik, diabetes cenderung menjadi tidak terkontrol, semakin parah, dan dapat menimbulkan berbagai komplikasi.

Salah satu faktor yang berperan terhadap diet sehat penderita diabetes adalah pemilihan makanan. Tidak semua makanan cocok bagi penderita diabetes. Karena itu, sangat penting untuk menentukan jenis makanan apa saja yang boleh dikonsumsi.

Menurut American Diabetes Association (Mayoclinic, 2008), penderita diabetes sebaiknya memperhatikan hal berikut dalam memilih makanannya.

Banyak makan makanan yang mengandung karbohidrat sehat

Sumber karbohidrat sehat adalah buah-buahan, sayuran, tepung, kacang-kacangan, dan produk susu rendah lemak.

Tetapi, meskipun diperbolehkan, pola konsumsi karbohidrat tetap harus diperhatikan. Sebaiknya jumlah karbohidrat yang dikonsumsi sama jumlahnya untuk setiap kali makan. Demikian juga dengan jumlah total karbohidrat harian, hendaknya sama dari hari ke hari. Tujuannya, agar gula darah tetap stabil, tidak naik turun.

Banyak makan makanan kaya serat

Serat adalah zat yang terdapat dalam makanan yang tidak diserap oleh tubuh. Walaupun demikian, fungsi serat sangat penting. Salah satunya adalah membantu menurunkan kadar gula darah dan kadar kolesterol.

Contoh makanan kaya serat yaitu kacang polong, buncis, apel, jeruk, wortel, daun ubi, kangkung, bayam, dll.

Tubuh setidaknya memerlukan 25 – 50 gram serat setiap harinya.

Membatasi makanan mengandung lemak jenuh

Salah satu komplikasi serius diabetes adalah gangguan pada pembuluh darah jantung dan otak. Gangguan ini dapat mengakibatkan penyakit jantung koroner dan stroke. Agar gangguan ini tidak bertambah parah, maka sebaiknya penderita diabetes menghindari mengkonsumsi makanan yang banyak mengandung lemak jenuh. Contohnya adalah mentega dan margarin.

Hindari makanan mengandung kolesterol tinggi

Sama seperti lemak jenuh, makanan berkolesterol tinggi juga dapat meningkatkan kemungkinan munculnya penyakit jantung koroner dan stroke pada penderita diabetes. Oleh karena itu, adalah tindakan bijaksana untuk menghindari makanan berkolesterol tinggi seperti jeroan atau kuning telur.

Perbanyak makan ikan

Ikan banyak mengandung asam lemak omega-3 yang sangat bermanfaat bagi kesehatan jantung. Ikan juga dapat menjadi sumber protein pengganti daging atau telur. Tetapi perlu diingat, hindari menyajikannya dalam bentuk ikan goreng.

Comments Button0 Komentar



URL tulisan ini :

Preview: Diet Sehat Penderita Diabetes

Masukkan ke Lintas Berita! Masukkan dengan menggunakan beberapa bookmark manager! Kirim artikel ini ke teman
07 September 2008
Pemeriksaan Sperma

Pemeriksaan sperma (lebih tepatnya analisis semen) adalah pemeriksaan yang dilakukan untuk mengukur jumlah serta kualitas semen dan sperma seorang pria. Pengertian semen berbeda dengan sperma. Secara keseluruhan, cairan putih dan kental yang keluar dari alat kelamin pria saat ejakulasi disebut semen. Sedangkan 'makhluk' kecil yang berenang-renang di dalam semen di sebut sperma.

Analisis semen merupakan salah satu pemeriksaan lini pertama untuk menentukan kesuburan pria. Pemeriksaan ini dapat membantu menentukan apakah ada masalah pada sistim produksi sperma atau pada kualitas sperma, yang menjadi biang ketidaksuburan. Perlu diketahui, hampir setengah pasangan yang tidak berhasil memperoleh keturunan, disebabkan karena ketidaksuburan pasangan prianya.

Ada dua tahap penting pada pemeriksaan sperma, yaitu tahap pengambilan sampel dan tahap pemeriksaan sperma.

Pada tahap pengambilan sampel, beberapa hal yang harus diperhatikan adalah :

1. Pria yang akan diambil semennya dalam keadaan sehat dan cukup istirahat. Tidak dalam keadaan letih atau lapar.
2. Tiga atau empat hari sebelum semen diambil, pria tersebut tidak boleh melakukan aktifitas seksual yang mengakibatkan keluarnya semen. WHO bahkan merekomendasikan 2 – 7 hari harus puasa ejakulasi, tentunya tidak sebatas hubungan suami istri, tapi dengan cara apapun.
3. Semen (sperma) dikeluarkan melalui masturbasi di laboratorium (biasanya disediakan tempat khusus). Sperma kemudian ditampung pada tabung terbuat dari gelas. Jika mengalami kesulitan untuk mengeluarkan sperma dengan cara ini, diskusikan dengan dokter anda.
4. Masturbasi tidak boleh menggunakan bahan pelicin seperti sabun, minyak, dll.

Sedangkan pada tahap kedua, dilakukan pemeriksaan sampel semen di laboratorium. Beberapa hal yang diperiksa antara lain :

Hitung Sperma (Sperma Count)

Semen normal biasanya mengandung 20 juta sperma per mililiternya dan 8 juta diantaranya bergerak aktif. Sperma yang bergerak aktif ini sangat penting artinya, karena menunjukkan kemampuan sperma untuk bergerak dari tempat dia disemprotkan menuju tempat pembuahan (tuba fallopi, bagian dari kandungan wanita).

Hasil pemeriksaan biasanya disajikan dalam istilah sebagai berikut :

* Polyzoospermia : Konsentrasi sperma sangat tinggi
* Oligozoospermia : Jumlah sperma kurang dari 20 juta/ml
* Hypospermia : Volume semen <> 5,5 ml
* Aspermia : Tidak ada semen
* Pyospermia : Ada sel darah putih pada semen
* Hematospermia : Ada sel darah merah pada semen
* Asthenozoospermia : Sperma yang mampu bergerak <> 40% sperma mempunyai bentuk yang tidak normal
* Necozoospermia : sperma yang tidak hidup
* Oligoasthenozoospermia : Sperma yang mampu bergerak < 8 juta/ml

Bentuk Sperma (Sperm Morphology)

Pemeriksaan ukuran, bentuk, dan gambaran sperma biasanya melalui pemeriksaan sampel yang telah diwarnai di bawah mikroskop. Hasil pemeriksaan dikelompokkan ke dalam empat kelompok, yaitu : bentuk normal, kepala tidak normal, ekor tidak normal, dan sel sperma belum matang (immature germ cells, IGC).

Gerakan Sperma (Sperm Motility)

Dikatakan normal jika 40% atau lebih sperma dapat bergerak normal. Tetapi, beberapa pusat laboratorium mengatakan bahwa nilai normal adalah 60% atau lebih.

Bacaan :

1. Persiapan Pemeriksaan Sperma.
2. Sperm Tests.
3. About.Com: Semen Analysis.
4. LabTestOnline.Org: Semen Analysis.

Comments Button1 Komentar



URL tulisan ini :

Preview: Pemeriksaan Sperma

Masukkan ke Lintas Berita! Masukkan dengan menggunakan beberapa bookmark manager! Kirim artikel ini ke teman
06 September 2008
Operasi Katarak

Katarak adalah gangguan penglihatan yang terjadi akibat mengeruhnya lensa mata. Biasanya terjadi seiring dengan pertambahan usia.

Cara terbaik untuk mengobati katarak adalah dengan operasi, yaitu dengan mengeluarkan lensa mata yang keruh, kemudian menggantinya dengan lensa buatan.

Operasi katarak mempunyai tingkat keberhasilan yang lumayan tinggi. Menurut laporan, 9 dari 10 orang yang menjalani operasi katarak, pulih penglihatannya seperti sedia kala. Walaupun, beberapa diantaranya masih memerlukan kacamata.

Operasi katarak dilakukan di rumah sakit atau pada fasilitas kesehatan mata lainnya. Operasi berlangsung singkat, dan biasanya penderita tidak perlu menjalani rawat inap.

Saat ini, setidaknya ada tiga macam teknik operasi katarak, yaitu:

1. Fakoemulsifikasi. Teknik operasi ini paling banyak digunakan. Keuntungannya adalah lama operasi lebih singkat, yaitu kurang dari 30 menit. Selain itu, membutuhkan obat pemati rasa lebih sedikit dan tidak perlu penjahitan. Pada fakoemulsifikasi, dengan menggunakan mikroskop operasi, ahli bedah mata akan melakukan sayatan yang sangat kecil pada permukaan mata, dekat dengan kornea. Kemudian, melalui sayatan tersebut dimasukkan bilah ultrasonik. Bilah tersebut akan bergetar dan menghancurkan lensa mata yang telah mengeruh. Lensa yang telah hancur berkeping-keping kemudian diisap keluar, juga melalui bilah ultrasonik tersebut. Setelah semua sisa lensa dikeluarkan, dipasang sebuah lensa buatan pada posisi yang sama dengan posisi lensa mata sebelumnya.
2. Pembedahan ekstrakapsuler. Cara ini umumnya dilakukan pada katarak yang sudah parah, dimana lensa mata sangat keruh sehingga sulit dihancurkan dengan teknik fakoemulsifikasi. Selain itu, juga dilakukan pada tempat-tempat dimana teknologi fakoemulsifikasi tidak tersedia. Teknik ini membutuhkan sayatan yang lebih lebar, karena lensa harus dikeluarkan dalam keadaan utuh. Setelah lensa dikeluarkan, lensa buatan dipasang untuk menggantikan lensa asli, tepat di posisi semula. Teknik ini membutuhkan penjahitan untuk menutup luka. Selain itu perlu penyuntikan obat pemati rasa di sekitar mata.
3. Pembedahan intrakapsuler. Teknik ini membutuhkan sayatan yang lebih besar lagi dibandingkan dengan teknik ekstrakapsuler. Pada teknik ini, ahli bedah akan mengeluarkan lensa mata besarta selubungnya. Berbeda dengan kedua teknik sebelumnya, pemasangan lensa mata buatan pada teknik pembedahan intrakapsuler bukan pada tempat lensa mata sebelumnya, tapi ditempat lain yaitu di depan iris. Teknik ini sudah jarang digunakan. Walaupun demikian, masih dilakukan pada kasus trauma mata yang berat.

Bacaan :

1. Cataracts.
2. Cataract Surgery.
3. Cataract Treatment.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar