Kamis, 25 Juni 2009

WASPADAI KANKER PAYUDARA

INSYA ALLAH DG HABBAT`S SEHAT KANKER PAYUDARA DAN SEGALA MACAM PENYAKIT BISA DIOBATI. AMIN. HABBATS SEHAT MENGANDUNG HABBATUSSAUDA(JINTEN HITAM) , OLIVE OIL (MINYAK ZAITUN), HONEY (MEL/MADU, ZINGIBERIS RHIZOMA (JAHE GAJAH).
HABBATUSSAUDA OBAT SEGALA MACAM PENYAKIT KECUALI KEMATIAN (HR. BUKHARI - MUSLIM) MADU OBAT YANG MENYEMBUHKAN BAGI MANUSIA (QS: AN-NAHL: 69)
KONSULTASI DAN PEMESANAN HUB BIN MUHSIN DI HP: 085227044550 / 021-91913103 email / YM: binmuhsin_group@yahoo.co.id
===
KabarIndonesia - Pemeriksaan payudara bisa dilakukan sendiri (SADARI) di rumah. Bila kurang yakin segera periksa dengan mamografi di rumah sakit terdekat.

Kanker dapat menyerang siapa saja. Umumnya terjadi pada perempuan, baik tua maupun muda. Satu dari sepuluh jenis kanker adalah kanker payudara. Menurut dr Sutjipto, SpB(K) Onk, ahli bedah ongkologi dari Rumah Sakit Kanker Dharmais Jakarta, kanker payuradara menjadi penyebab kematian kedua terbanyak di Indonesia.

“Berdasarkan penelitian saya sendiri, satu hingga dua diantara seribu wanita menderita kanker payudara. Di Rumah Sakit Kanker Dharmais, Jakarta, kanker payudara berada di urutan penyakit mematikan nomor satu,” katanya saat berada di Gedung Veteran, Plaza Semanggi Jakarta, Rabu (24/6).

Setiap bulan, rumah sakit itu menerima 20-25 pasien kanker payudara baru dalam stadium lanjut. Hal ini menandakan kurangnya kesadaran memeriksakan kondisi payudaranya. “Registrasi dan pendataan perempuan yang terserang kanker payudara di Indonesia kurang begitu baik. Hal itu karena sebagian besar penderita kanker payudara malas memeriksakan diri ke rumah sakit dengan alas an biayanya mahal. Kalaupun mendatangi rumah sakit, kanker payudara sudah dalam stadium lanjut,” katanya.

Memang, harga yang harus dikeluarkan sebesar 180-200 ribu rupiah untuk sekali periksa dengan mamografi. Mamografi adalah pemeriksaan payudara dengan alat modern untuk mendeteksi keberadaan kanker. Seiring dengan perubahan gaya hidup dan perubahan kondisi lingkungan, kanker payudara kini tak hanya menyerang perempuan berusia di atas 35 tahun, tetapi juga usia muda. Sutjipto menyarankan perempuan usia 18-an tahun dan calon pengantin periksa mamografi. “Bila dulu penderita kanker payudara berusia di atas 35 tahun, sekarang kami menangani tiga penderita berusia 21 tahun,” tuturnya.

Kanker payudara adalah tumbuhnya sel abnormal di payudara yang tidak mengenal batas volume serta bisa menyebar. Benjolan di payudara bisa disebut jinak bila tetap di situ. Disebut ganas jika menjalar ke tempat lain, seperti ke paru-paru, hati, tulang, dan otak.

Ada beberapa gejala penyakit ini yang bisa dikenali yaitu munculnya benjolan di payudara dan perubahan besar maupun bentuk payudara. Gejala lain adalah, keluar cairan yang tidak normal dari puting susu, cairan dapat berupa nanah, darah, cairan encer atau keluar air susu pada ibu yang tidak hamil atau tidak sedang menyusui. Selain itu, kulit, puting susu dan areola melekuk ke dalam atau berkerut.

Faktor penyebab kanker payudara adalah genetik atau keturunan, merokok, mengonsumsi alcohol, kurang berolahraga, dan lingkungan yang tercemar. Faktor usia yang semakin tua dan soal kegemukan juga bisa menjadi factor pencetus kanker jenis ini. Untuk itu, Sutjipto mengajak segenap pihak untuk menyosialisasikan pentingnya pemeriksaan mamografi. Pemeriksaan ini penting sebagai langkah pendeteksian dini guna mencegah kanker payudara.

Bila ingin mengetahui kondisi payudara, Sutjipto menganjurkan sebaiknya perempuan memeriksa payudara sendiri (SADARI). Yakni di rumah sebulan sekali. Jika menemukan benjolan atau kerutan, bentuk payudara tidak simetris, kulit berubah seperti kulit jeruk, dan pembesaran kelenjar getah bening di ketiak, segera periksakan ke dokter.

“Bila ada benjolan entah besar atau kecil di daerah payudara dan sekitarnya, lebih baik segera diperiksakan untuk mendapat kepastian itu benjolan apa,” pungkasnya.
Kanker payudara yang diketahui baru pada stadium satu kemungkinan sembuhnya lebih tinggi dan tidak perlu dilakukan operasi pengangkatan payudara. Itu sebabnya, deteksi sedini mungkin sangat penting. (*)

Blog: http://www.pewarta-kabarindonesia.blogspot.com
Alamat ratron (surat elektronik): redaksi@kabarindonesia.com
Berita besar hari ini...!!! Kunjungi segera:
http://www.kabarindonesia.com/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar