Senin, 19 Mei 2008

Mengapa Tidak Yang Qur`ani... ?

Apabila kita atau salah satu dari anggota keluarga kita ada yang sakit, maka berusaha mencarai pengobatan untuk penyembuhannya adalah termasuk medan ikhtiar yang disunahkan - meskipun hanya Allah-lah yang bisa menyembuhkannya.

Namun ikhtiar yang mana yang kita harus tempuh ? jawabannya tergantung dengan banyak hal.

Ikhtiar pertama yang paling umum dilakukan adalah berobat ke dokter atau rumah sakit. Ikhtiar ini bagian dari yang diijinkan. banyak sekali temuan medis yang memang akhirnya bisa menjadi perantara penyembuhan kita - namun ingat bahwa hanya Allahlah yang menyembuhkan kita.

Meskipun banyak yang berhasil, namun ikhtiar dengan ke dokter maupun rumah sakit memang banyak juga yang tidak berhasil, konon 60 pCt terapi medis tidak berhasil atau paling tidak tidak menyembuhkan pasien secara 100 pCt.

Masalah lain dengan pengobatan melalui obat hasil pabrik farmasi besar dan berobat ke rumah sakit sering dianggap terlalu mahal. Hal ini tidak hanya terjadi di negara miskin dengan tingkat penghasilan penduduk yang rendah seperti Indonesia, tetapi hal yang sama juga dirasakan oleh penduduk negara maju seperti Amerika Berikat. Bahkan dalam salah satu buku yang terbit akhir tahun 2005 lalu ada disebutkan bahwa juaan penduduk Amerika bangkrut setiap tahunnya gara-gara tidak mamapu membiayai biaya kesehatannya. Lebih jauh buku tersebut juga meramalkan kebangkrutan Amerika kurang dari dua puluh tahun yang akan datang karena biaya kesehatan yang tidak tertahankan lagi. gejalanya sudah ada yaitu di bulan November tahun lalu ikon industri mereka General Motor sudah berencana merumahkan 30 000 buruh dan menutup 12 pabrik karena biaya kesehatan yang tidak tertahankan tersebut.

Nah kembali ke masalah kita, biaya kesehatan secara konvensional (dengan obat produksi pabrik dan/atau perawatan rumah sakit) yang sering tidak mampu kita tanggung ini - membuat sebagian besar masyarakat kita lari ke pengobatan alternatif.

Sayangnya pengobatan alternatif yang ada di masyarakat banyak yang mengandung syirik yang justru membahayakan akidah.

Musibah kesehatan yang seharusnya menjadi pengurang dosa-dosa kita apabila kita bersabar - malah sering menjadi musibah yang lebih besar - menjadi musibah akidah karena ketidak sabaran kita dalam berikhtiar di jalanNya.

Ada dua ciri pengobatan yang mengandung syirik dan harus kita hindari yaitu pertama apabila pengobatan yang dilakukan tidak masuk akal - misalnya mengoperasi tanpa alat operasi, memindahkan penyakit ke binatang dlsb. Kedua apabila pengobatan tersebut tidak ada tuntunannya. Bisa jadi akal manusia belum sampai kesana, tetapi apabila ada tuntunannya maka pengobatan ini boleh dilakukan.

Peengobatan yang belum sepenuhnya terjangkau dengan akal manusia sekarang namun ada tuntunannya adalah pengobatan dengan Bekam dan pengobatan dengan madu.

Khususnya madu, belakangan banyak sekali bukti-bukti ilmiah yang akhirnya menguatkan bahwa madu adalah obat yang bahkan lebih baik dari obat buatan pabrik. Madu juga merupakan obat yang murah, dan bahkan bisa diternakkan sendiri oleh kita apabila kita ingin meyakinkan keaslian hasilnya.

Jadi, ada obat yang murah dan sesuai akidah - yaitu madu - mengapa kita tertipu dengan yang mengandung syirik ?. (IQ)
SUMBER:
http://safamedical.com/list.asp?c=26&j=7

Tidak ada komentar:

Posting Komentar