Senin, 13 Oktober 2008

Diabetes Mellitus, The Silent Killer

INSYA ALLA DG HABBAT`S SEHAT SEGALA MACAM PENYAKIT DIABETES BISA DIOBATI. AMIN.
HABBATUSSAUDA OBAT SEGALA MACAM PENYAKIT KECUALI KEMATIAN (HR. BUKHARI - MUSLIM) MADU OBAT YANG MENYEMBUHKAN BAGI MANUSIA (QS: AN-NAHL: 69)
KONSULTASI DAN PEMESANAN HUB BIN MUHSIN DI HP: 085227044550 / 021-91913103 email / YM: binmuhsin_group@yahoo.co.id

===
sumber:
http://www.wikimu.com/News/DisplayNews.aspx?id=4839&post=1
===
Apa sih Diebetes mellitus? Ini adalah suatu penyakit di mana kadar glukosa (gula sederhana) di dalam darah tinggi karena tubuh tidak dapat melepaskan atau menggunakan insulin secara cukup. Insulin adalah hormon yang dilepaskan oleh pankreas, yang bertanggungjawab dalam mempertahankan kadar gula darah yang normal. Insulin memasukkan gula ke dalam sel sehingga bisa menghasilkan energi atau disimpan sebagai cadangan energi.

Fakta membuktikan setiap 10 detik akan terdapat seorang penderita diabetes meninggal di seluruh dunia, bersamaan dengan itu terdapat sekitar dua orang penderita baru diabetes. Penyakit kencing manis merupakan sejenis penyakit umum kronis yang tidak menular. Penyakit itu disebabkan pankreas manusia kekurangan sekresi insulin keturunan, setelah lahir atau disebabkan ketidakseimbangan fungsi insulin.

Bahaya diabetes sangat besar dan dapat memungkinkan penderita lemah ginjal, menjadi buta, menderita penyakit bagian kaki dan banyak komplikasi yang serius dan menyebabkan tingkat kematian yang tinggi. Pasien diabetes menghadapi bahaya setiap harinya karena kadar gula darah yang tidak terkontrol. Glukosa darah mengandung kadar yang berubah-ubah sepanjang hari, terutama pada saat makan, beraktifitas, dan bahkan jika Anda sedang minum obat diabetes. Penelitian medis membuktikan bahwa ketika kadar glukosa darah sangat tinggi - berada pada zona bahaya - maka banyak orang yang menderita penyakit diabetes akan terserang penyakit jantung. Penelitian menunjukkan delapan dari 10 orang yang mengidap penyakit diabetes terkena serangan jantung.

Mereka yang memiliki risiko tinggi terkena diabetes adalah yang memiliki riwayat keluarga pengidap diabetes. Hal ini biasa terjadi ketika seseorang memasuki usia di atas 40 tahun, mengalami kegemukan, terkena tekanan darah tinggi, selain tentu saja menggunakanpola makan yang salah.

Jumlah penderita diabetes di daerah perkotaan di Indonesia pada tahun 2003 adalah 8,2 juta orang, sedangkan di daerah pedesaan 5,5 juta orang. Diperkirakan satu dari delapan orang di Jakarta mengidap diabetes. Tingginya jumlah penderita di daerah perkotaan, antara lain disebabkan karena perubahan gaya hidup masyarakatnya.

Adapun tanda-tanda dari diabetes:
- Selalu Haus
- Sering buang air kecil
- Penurunan berat badan meskipun selera makan meninngkat
- Luka sulit / lambat untuk sembuh
- Gatal terutama pada kemaluan

Sangat disayangkan bahwa banyak penderita diabetes yang tidak menyadari dirinya mengidap penyakit yang lebih sering disebut penyakit gula atau kencing manis. Hal ini mungkin disebabkan minimnya informasi di masyarakat tentang diabetes terutama gejala-gejalanya.

Sebagian besar kasus diabetes adalah diabetes tipe 2 (dua) yang disebabkan faktor keturunan. Tetapi faktor keturunan saja tidak cukup untuk menyebabkan seseorang terkena diabetes karena risikonya hanya sebesar 5 persen. Ternyata diabetes tipe 2 lebih sering terjadi pada orang yang mengalami obesitas alias kegemukan akibat gaya hidup yang dijalaninya.

Menurut data WHO (World Health Organization), Indonesia menempati urutan ke-4 terbesar dalam jumlah penderita Diabetes Mellitus di dunia. Pada tahun 2000 yang lalu saja, terdapat sekitar 5,6 juta penduduk Indonesia yang mengidap diabetes. Diabetes merupakan penyakit yang memiliki komplikasi (menyebabkan terjadinya penyakit lain) yang paling banyak. Hal ini berkaitan dengan kadar gula darah yang tinggi terus menerus, sehingga berakibat rusaknya pembuluh darah, saraf dan struktur internal lainnya. Zat kompleks yang terdiri dari gula di dalam dinding pembuluh darah menyebabkan pembuluh darah menebal dan mengalami kebocoran. Akibat penebalan ini maka aliran darah akan berkurang, terutama yang menuju ke kulit dan saraf.

Kadar gula darah yang tidak terkontrol juga cenderung menyebabkan kadar zat berlemak dalam darah meningkat, sehingga mempercepat terjadinya aterosklerosis (penimbunan plak lemak di dalam pembuluh darah). Aterosklerosis ini 2-6 kali lebih sering terjadi pada penderita diabetes. Sirkulasi darah yang buruk ini melalui pembuluh darah besar (makro) bisa melukai otak, jantung, dan pembuluh darah kaki (makroangiopati), sedangkan pembuluh darah kecil (mikro) bisa melukai mata, ginjal, saraf dan kulit serta memperlambat penyembuhan luka.

Penderita diabetes bisa mengalami berbagai komplikasi jangka panjang jika diabetesnya tidak dikelola dengan baik. Komplikasi yang lebih sering terjadi dan mematikan adalah serangan jantung dan stroke. Kerusakan pada pembuluh darah mata bisa menyebabkan gangguan penglihatan akibat kerusakan pada retina mata (retinopati diabetikum). Kelainan fungsi ginjal bisa menyebabkan gagal ginjal sehingga penderita harus menjalani cuci darah (dialisa).

Gangguan pada saraf dapat bermanifestasi dalam beberapa bentuk. Jika satu saraf mengalami kelainan fungsi (mononeuropati), maka sebuah lengan atau tungkai biasa secara tiba-tiba menjadi lemah. Jika saraf yang menuju ke tangan, tungkai dan kaki mengalami kerusakan (polineuropati diabetikum), maka pada lengan dan tungkai bisa dirasakan kesemutan atau nyeri seperti terbakar dan kelemahan.

Kerusakan pada saraf menyebabkan kulit lebih sering mengalami cedera karena penderita tidak dapat meradakan perubahan tekanan maupun suhu. Berkurangnya aliran darah ke kulit juga bisa menyebabkan ulkus (borok) dan semua penyembuhan luka berjalan lambat. Ulkus di kaki bisa sangat dalam dan mengalami infeksi serta masa penyembuhannya lama sehingga sebagian tungkai harus diamputasi.



Sumber: Info Kesehatan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar